Selasa, 23 Mei 2017

taman edukasi watu lumbung

Deretan bangunan beton yang perlahan-lahan beralih ke sawah yang subur menemani YogYES sepanjang sepanjang jalan Parangtritis. Selain itu, ketika YogYES mulai memasuki kawasan Bukit Watu Lumbung di selatan Sungai Opak, sawah yang berubah dengan jajaran pohon jati. Tapi siapa yang akan berpikir antara pertemuan Tectona grandis di Bukit Watu Lumbung, tersembunyi tujuan wisata unik, Kampung Edukasi Watu Lumbung.

Mulai dari upaya Muhammad Rifai anak laki-laki yang ingin memberdayakan masyarakat sekitar, daerah hutan jati ini diubah menjadi salah satu kawasan wisata alternatif yang berpadu dengan alam. Konstruksi bambu dan sederhana yang berdinding kayu rumah dibangun diantara pohon jati yang tumbuh tegak. Pohon jati tumbuh juga digunakan sebagai tiang-tiang dukungan konstruksi bambu. Di tempat ini para pengunjung biasanya menghabiskan waktu menikmati keindahan pemandangan Pantai Parangtritis dari ketinggian.
Tidak hanya menyajikan panorama alam nan menawan, tempat-tempat wisata yang berada sekitar 4 kilometer dari Pantai Parangtritis juga memasukkan nilai-nilai pendidikan dalam cara yang unik dan menyenangkan. Tidak heran kita dapat menemukan perpustakaan sederhana di tempat ini. Beberapa "ritual" seperti penanaman pohon, membaca buku-buku untuk setidaknya 25 menit, melayani sesama pengunjung serta membantu untuk memasak di dapur adalah cara unik yang dirancang untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan. Tidak cukup itu, pengunjung juga dapat melakukan "Penawaran" dalam bentuk 3 buku layak baca untuk Perpustakaan. Semua ritual dan sesaji akan mendapatkan penghargaan dalam bentuk makanan, minuman atau barang dagangan bebas.
Mengunjungi Kampung Edukasi Watu Lumbung semakin syahdu di sore hari, saat matahari mulai bergeser ke arah barat dan sinar tidak lagi merasa menyengat. Beberapa tempat kuliner yang unik seperti Lembayung, Wedangan Tavern, susu toko, Kiloan Sate dan pusat-pusat Kuliner Alas siap untuk memberikan ndeso makanan dan minuman sebagai teman untuk menikmati senja. Gardu menjadi tempat favorit untuk menikmati saat langit perlahan berubah gelap. Adegan-adegan Sungai Opak terbentuk akibat kesalahan atau cesareous di masa lalu disajikan di depan mata. Di atas itu di seberang jembatan Kretek yang menjadi penghubung Jogja dengan kawasan wisata di Parangtritis sejak 2003 yang lalu. Pesisir, di sisi lain, ini hanya remang terlihat di sisi selatan.
Jika Anda kebetulan mengunjungi pada hari Jumat, tinggal lebih lama untuk dapat menikmati sajian musik akustik yang biasanya diadakan di tempat ini. Suara gitar yang memecah kebisuan di Bukit Watu Lumbung membuat malam melankolis keadaan berubah, untuk membuat semua orang tidak ingin pulang. Tidak heran beberapa orang memutuskan untuk menghabiskan malam di tempat ini. Selain itu Kampung Edukasi juga menyediakan cottages, camping ground area dan tenda yang dapat disewa. Bahkan, tidak jarang atau kampus mengambil keuntungan dari kawasan wisata ini untuk acara berkemah atau sesuatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar